468x60_id

'Sang Juara' itu adalah Waria


Siapa bilang waria cuma bisa jadi 'banci kaleng' yang kerjaannya cuma ngamen buat selembar Goceng? Atau menjadi pemuas nafsu laki-laki yang ingin terpuaskan syahwatnya dengan biaya murah?

Jika ditilik, tak sedikit juga waria yang berprestasi. Sebut saja Mama Yuli yang meski sudah 'tuwir' tetap saja tak lelah memperjuangkan hak-hak kaum waria, meski selalu gagal dalam seleksi anggota Komnas HAM. Atau Maryati, waria muslimah yang menggagas pesantren Waria di Yogyakarta. Dalam kondisi termarjinalkan, mereka tetap eksis memperjuangkan hak-hak waria yang selama ini terabaikan oleh sang pemangku kebijakan.

Ada juga waria-waria yang berprestasi di dunianya masing-masing. Sebut saja Cheny Han yang eksis di dunia desainer, Bunda Dorce yang sukses di panggung hiburan, atau bahkan waria yang jadi dokter di Jombang, Jawa Timur. Ada lagi, Merlyn, si waria cantik yang pernah menjadi ratu waria se-Republik Indonesia tercinta.

Selain itu, kisah-kisah waria yang penuh haru biru juga menarik untuk diceritakan, seperti kisah waria yang berangkat naik haji. Bagaimana dia mendapatkan diskriminasi saat berada di tanah suci, pakai mukena atau sarung?

Dan tak dapat dipungkiri, banyak waria yang masih menggantungkan hidupnya dengan menjual diri di rel-rel kereta api. Kisah-waria menjual 'jasa' lendir ini juga menarik untuk disimak.

Minggu (4/11) hari ini, merdeka.com menghadirkan ulasan berita tematik soal waria-waria yang berprestasi. Selamat menikmati.
source: http://www.merdeka.com